Menkes Klaim Testing Covid-19 di Indonesia Hampir 4 Kali Lipat Standar WHO
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim, jumlah testing dalam penanganan pandemi Covid 19 di Indonesia hampir 4 kali lipat dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia menyebut, pada Minggu lalu saja testing Covid 19 di Indonesia mencapai 1,1 juta orang per minggu. Sementara dalam standar WHO 1 per 1.000 orang per minggu atau sekitar 270 ribu orang per minggu untuk positivity rate di bawah 5 persen.
"Karena Indonesia positivity ratenya menjadi 5 persen, kita sudah 1,1 juta orang per minggu, udah hampir 4 kali lipat dari standar WHO," ujarnya dalam keterangan pers perpanjangan PPKM Senin malam (20/9/2021). Mantan wakil menteri BUMN ini mengatakan, salah satu strategi deteksi Covid 19 ini akan terus ditingkatkan meski angka positivity rate Indonesia di bawah 3 persen. Diharapkan, capain testing ini juga diikuti oleh tracing atau pelacakan.
"Supaya kita bisa lebih cepat mengidentifikasi kalau ada saudara kita kena sehingga kita bisa lebih cepat memberikan respons yang tepat baik pada individunya maupun dalam rangka pencegahan ke lingkungan di sekitarnya," harap Menkes Budi. Takut Ikut Tes Covid 19 Ia mengatakan, masih banyak masyarakat yang takut mengikuti tes pemeriksaan Covid 19 baik swab Antigen maupun RT PCR.
Hasil survei Kementerian Kesehatan menyatakan, meski sudah dilacak menjadi bagian dari kontak erat atau terdiagnosa positif Covid 19, masih ada 50 persen yang tidak mau dites. "Rupanya masih banyak yang merasa khawatir atau takut kalau dites takut ketahuan kalau sakit," ujarnya. "Saya bilang lebih baik ketahuan nggak papa juga kok. Penyakit ini kan 80 persen sembuh, enggak perlu masuk rumah sakit. Jadi lebih baik kita tahu agar kita bisa rawat juga," ungkap Menkes.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.